Insiden Bendera Papua Merdeka di KJRI Dinilai Upaya Provokasi RI-Australia


Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris menilai aksi pengibaran bendera Papua Merdeka di KJRI Melbourne merupakan perbuatan pidana. Sehingga, Kepolisian Australia harus menyelidiki siapa penerobos yang mengibarkan bendera tersebut.
"Aksi pengibaran bendera Papua Merdeka di KJRI Melbourne adalah tindakan kriminal, kepolisian Australia harus menangkap dan mengusut pelaku yang dengan ilegal memasuki KJRI Melbourne," kata Charles di Jakarta, Minggu (8/1).
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan perwakilan diplomatik ialah wilayah ekstrateritorial yang artinya termasuk wilayah kedaulatan negara yang diwakili. Dalam hal ini, KJRI Melbourne adalah wilayah kedaulatan Indonesia sesuai dengan dan dilindungi oleh hukum internasional.
"Oleh karena itu, sebagai host country pemerintah Australia wajib memastikan dan meningkatkan perlindungan terhadap semua properti diplomatik RI disana," ujarnya.
Menurut dia, Australia adalah mitra penting bagi Indonesia khususnya dalam sektor perdagangan, pariwisata dan penanganan pidana terorisme. Maka, semua pihak harus menjaga kedaulatan, harga diri dan martabat bangsa dengan kepala dingin untuk kepentingan nasional.
"Saya melihat ada upaya memprovokasi hubungan Indonesia dengan Australia menjelang kunjungan Presiden Jokowi ke Australia. Pemerintah Australia harus menunjukkan keseriusannya memproses tindak pidana itu karena berpotensi mengganggu hubungan bilateral," tandasnya.
Sumber : Beritasatu

Pernah Minta Jangan Jadi Dubes di Wilayah Konflik, Yuddy Chrisnandi Bakal Ditugaskan di Ukraina


Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menerima 23 nama yang diajukan sebagai duta besar.

Di antara nama-nama tersebut muncul politikus Golkar Tantowi Yahya sebagai calon Dubes Selandia Baru, dan mantan Menpan-RB Yuddy Chrisnandi sebagai calon Dubes Ukraina.

"List tersebut memang sudah diserahkan ke DPR," kata anggota Komisi I Charles Honoris melalui pesan singkat, Minggu (27/11/2016).

Charles mengatakan, para calon duta besar tersebut akan mengikuti fit and proper test di Komisi I DPR. Sifat fit and proper test itu hanyalah sebagai pertimbangan untuk pemerintah.

"Komisi I DPR belum menggelar rapat penjadwalan fit and proper test. "Belum ada," ujar Charles.

Sementara, Tantowi Yahya membenarkan namanya masuk sebagai calon Dubes Selandia Baru.

"Sepertinya begitu," ucap Tantowi.

Tantowi akan mengundurkan diri sebagai anggota DPR bila hal itu terjadi. Ia kini duduk sebagai anggota Komisi I DPR. Rencananya, Tantowi bertugas sebagai duta besar mulai Januari 2017.

Hal yang sama dikatakan Yuddy Chrisnandi.

"Ya, untuk fit and proper test dalam waktu dekat," cetusnya.

Yuddy mengaku diundang Kementerian Luar Negeri terkait posisi duta besar.

Sebelumnya, politikus Partai Hanura itu mengaku mendapatkan tawaran dari Presiden Joko Widodo untuk tetap membantu pemerintah selepas menanggalkan jabatannya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Tawaran itu disampaikan Presiden Jokowi kepada Yuddy kala memanggil sejumlah menteri ke Istana Negara, Jakarta, pada 26 Juli 2016.

"Jadi prosesnya itu semalam saya diminta bertemu dengan Pak Presiden. Saat bertemu, beliau menyampaikan bahwa ada situasi internasional, tekanan ekonomi global, kondisi, dan situasi politik nasional yang mengharuskan pemerintah melakukan percepatan dan perubahan, sehingga Pak Presiden mengatakan kepada saya mohon maaf," kata Yuddy di kantor Kementerian PAN-RB, Jakarta, 27 Juli 2016).

Yuddy mengatakan, pernyataan Presiden kepada dirinya terhenti pada kata "mohon maaf". Namun, dirinya sudah bisa memahami maksud Presiden ingin menggantinya dari kursi kabinet.

"Presiden tidak meneruskan permohonan maafnya, tapi saya paham. Saya lalu mengatakan kepada Pak Presiden tidak ada masalah sama sekali, saya ikhlas dan bahkan berterima kasih kepada beliau sudah diberikan kesempatan membantu kabinet selama kurun waktu hampir dua tahun," papar Yuddy.

Selanjutnya, dalam pertemuan yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno itu, Yuddy mengaku turut menyampaikan permohonan maafnya manakala ada hal-hal tidak berkenan serta ada harapan Presiden yang tidak terlaksana selama dirinya menjabat Menteri PANRB.

Dalam pertemuan itu, menurut Yuddy, Presiden berharap agar dirinya tetap membantu pemerintahan.
"Beliau bertanya kira-kira saya ada ekspektasi bertugas di mana. Saya mengucapkan terima kasih.

Saya katakan kalau Pak Presiden percaya kepada saya, cukuplah saya menjadi duta besar, agar saya memiliki banyak waktu untuk menulis," beber Yuddy.

Menurut Yuddy, respons Presiden atas harapannya itu terlihat positif yang tergambar dari kegembiraan raut wajah Jokowi.

"Saya melihat Pak Presiden tanggapannya sangat gembira. Menjadi duta besar di negara kecil juga tidak apa-apa, saya jadi punya kesempatan menulis dan lebih banyak waktu mengajar, karena saya guru besar di Universitas Nasional, jadi harus terus mengajar," jelasnya.

Namun, Yuddy Chrisnandi sempat mengaku enggan menjadi duta besar di negara rawan konflik atau penculikan, seperti Filipina yang menjadi markas kelompok teror Abu Sayyaf.

"Kalau bisa, ya, jangan negara yang ada penculikan-penculikan dong, tidak sekalian kamu tawarin saya ke Afganistan atau ke Suriah," seloroh Yuddy.

Berikut 23 nama calon dubes Indonesia yang diajukan ke DPR:
1. Tokyo: Arifin Tasrif
2. Athena: Ferry Adamhar
3. Bogota: Priyo Iswanto
4. Canberra: Kristiarto Legowo
5. Dili: Sahat Sitorus
6. Geneva: Hasan Kleib
7. Kabul: Mayjen Dr Ir Arief Rachman
8. Kolombo: Ngurah Ardiyasa
9. Kiev: Prof Dr Yuddy Chrisnandi
10. Manama: Nur Syahrir Rahardjo
11. Roma: Esti Andayani
12. Seoul: Umar Hadi
13. Wina: Darmansjah Djumala
14. New Delhi: Arto Suryodipuro
15. Dhaka: Rina Soemarno
16. Amman: Andy Rachmianto
17. Bratislava: Wieke Adiwoso
18. Dar Es Salaam: Prof Radar Pardede
19. Wellington: Tantowi Yahya
20. Zagreb: Sjachroedin ZP
21. Astana: Rachmat Pramono
22. Tunis: Ikrar Nusa Bhakti
23. Kuala Lumpur: Rusdi Kirana

Sumber : Wartakota

DPR Dukung Cara TNI Bebaskan Sandera dari Abu Sayyaf

Anggota Komisi I DPR ‎dari Fraksi PDIP Charles Honoris mendukung TNI dikerahkan ke Filipina untuk membebaskan tujuh‎ anak buah kapal (ABK) TB Charles 001 yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

Diketahui, Filipina mengizinkan TNI melakukan pengejaran terhadap perompak dan kelompok teroris jika terjadi pembajakan atau penyanderaan warga negara Indonesia (WNI) di kawasan selatan Filipina, hingga teritorial Filipina. 

Hal demikian merupakan salah satu kesepakatan antara Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dan Menhan Filipina Voltaire ‎T Gasmin belum lama ini. Menurut Charles, ‎kesepakatan itu merupakan hal positif.

"Artinya Filipina ingin membuka diri untuk mengajak negara-negara sahabat bekerja sama menyelesaikan permasalahan yang harusnya diselesaikan sejak lama," kata Charles Honoris di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Bahkan lanjut dia, jika perlu TNI dikerahkan tidak hanya sekadar membebaskan WNI yang disandera, melainkan juga sekaligus mengatasi kelompok separatis Abu Sayyaf secara permanen.

Karena Abu Sayyaf dianggapnya sebagai kelompok terorisme, maka lanjut dia, perlu ditangani bersama.

‎"Kalau saya pribadi, melihat Abu Sayyaf ini bukan hanya sekadar kelompok pemberontak. Tapi ini harus kita kategorikan kriminal, karena tindakannya sudah merugikan masyarakat sipil dan membahayakan masyarakat sipil," imbuhnya.
Sumber : sindonews

Charles Honoris Hadiri Workshop Pemuda Di Daerah Perbatasan


Charles Honoris/Dok

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris hadir sebagai narasumber dalam acara Temu Nasional Pemuda KNPI dan Pencanangan Tugu Pemuda Garda Terdepan dengan Tema “Pemuda Perkokoh Persatuan Ketahanan Nasional dan Nilai Kebangsaan di Bumi Perbatasan.

 Acara tersebut dilaksanakan di tarakan, Kalimantan Utara. Dalam kesempatan tersebut Charles Honoris memaparkan kondisi dan situasi ekonomi politik khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Charles Honoris juga menjelaskan terkait gagasan poros maritim yang sedang menjadi arah kebijakan politik pemerintahan Jokowi-JK. Tak lupa Charles Honoris mengajak seluruh komponen bangsa terutama pemuda untuk turut serta berpartisipasi menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kedaulatan NKRI melalui program-program nyata didaerah perbatasan. RK link

kabar charles honoris

ASK

Popular Posts