Catatan Tentang Seorang Charles Honoris

Catatan Tentang Seorang Charles Honoris/Charles-honoris.com
Charles Honoris merupakan salah satu kader muda PDI Perjuangan yang berhasil meraih satu kursi di DPR RI untuk masa bakti 2014-2019. Pria kelahiran Jakarta 23 Juli 1984 ini meraup suara sebesar 96.842 suara di Dapil DKI Jakarta III yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu. Hampir tak terpikirkan bahwa seorang pengusaha muda yang juga merupakan new comer di pentas politik seperti Charles mampu meraih suara terbanyak di Dapil DKI III yang malah disebut sebagai Dapil neraka. Dirinya pun keluar sebagai pemenang kontestasi dengan menggeser nama-nama seperti Effendi Simbolon, Marzuki Ali dan Tantowi Yahya. [ Sumber Pemilu 2014 ]

Alumnus Ilmu Politik dari International Christian University, Jepang ini punya tekad yang kuat untuk mengabdi masyarakat. ”Saya akan berjuang keras untuk mengubah stigma di masyarakat bahwa politisi identik dengan korupsi. Dengan profesi saya, saya sudah punya cukup modal hidup,” ujarnya [ Wawancara Charles Honoris] .

Sosok. Di tengah kiprahnya sebagai legislator, Charles adalah seorang pengusaha. Ia merupakan putra bungsu dari Luntungan Honoris, Presiden Komisaris PT. Modernland Reality Tbk. yang bergerak di bidang pengembangan real estate, golf dan country club, kontraktor dan perdagangan, pembangunan kawasan industri dan pergudangan, rumah susun, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan, serta jasa pengelolaan lapangan golf.

Posisi yang sekarang dipegang Charles di perusahaan keluarganya tersebut ialah sebagai Vice President terhitung sejak tahun 2012. Selain itu Charles juga merupakan Direktur PT. Foton Mobilindo sejak tahun 2009 yang bergerak dibidang penyediaan kendaraan angkutan berat jenis dump truck, truck head, mixer truck dan cargo truck.

Charles menikahi Irene Bertina Irawan pada tahun 2012 dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Rafael Rakaputra Honoris. Sosok Charles tidak hanya identik sebagai pengusaha tetapi juga merupakan seorang aktivis ulung. Selain dikenal sebagai Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta, Charles juga mengemban amanat sebagai Pengurus Pusat PDIP di bidang Olahraga dan Pemuda. Idealisme Charles sebagai aktivis diwujudkannya dalam berbagai kegiatan organisasi sosial. Dirinya bahkan menjadi Kordinator Relawan Merah Putih yakni salah satu sayap pemenangan Jokowi-JK dengan terlibat aktif dalam berbagai kampanye politik nasional sejak tahun 2013.

Bersama legislator terpilih lainnya, Charles resmi dilantik sebagai anggota DPR RI pada 1 Oktober 2014 yang lalu. Bertempat di Ruang Rapat Paripurna I DPR RI, Charles bersama rekan-rekan legislator lainnya membaur bersama undangan yang turut memeriahkan acara siang itu.

Ayah dari Rafael Rakaputra Honoris itu menceritakan bagaimana dirinya terlibat dalam kegiatan-kegiatan awal sebagai anggota legislatif Periode 2014-2019. ”Ya kalo buat saya, kita kan baru mengikuti beberapa kali rapat paripurna, artinya belum ada rapat-rapat komisi, belum ada pembagian komisi, sampai sekarang pun belum. Jadi kalo pertanyaannya apakah sudah mengalami rutinitas sebagai anggota dewan pun itu sebetulnya belum bisa dijawab, karena masih sebatas menghadiri rapat-rapat paripurna dan rapat fraksi, tapi kalo ditanyakan kepada saya tentunya saya sangat exited-lah untuk ke depannya, kita punya banyak gagasan, banyak pemikiran yang ingin kita kontribusikan untuk memperbaiki kondisi bangsa ini,” ungkap Charles. Wikipedia

Mengenai kendaraan yang dipakainya untuk berkantor, Charles tidak terlalu mementingkan merek tetapi efektivitas agar dirinya bisa pergi-pulang kerja secara nyaman dan terjadwal. Charles memilih Toyota Fortuner Putih bernomor polisi B 9 TMP yang selalu digunakannya baik untuk keperluan pribadi maupun saat dirinya menjalani aktivitas kampanye.”Mobil biasalah. Enggak terlalu luar biasa. Tetep make Fortuner Putih. Pastinya saya makai kendaraan yang bisa memenuhi kebutuhan saya untuk bekerja,” pungkas Charles sambil tersenyum.

Sumber – SS
Kontak Charles Honoris
di
Rumah Konstituen Charles Honoris
Jl. Kebun Jeruk Raya No. 08, Jakarta Barat (021) 5366 2305
Wikipedia
Charles Honoris – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Facebook
https://www.facebook.com/charleshonoris7
Twitter
https://twitter.com/charleshonoris
Istagram
https://instagram.com/charleshonoris
Ask
https://ask.fm/CharlesHonoris

Terpilihnya Caleg Muda Bukti Publik Inginkan Perubahan

charles honoris kader pdi perjuangan
JAKARTA – Kompetisi pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 yang banyak memunculkan nama-nama calon anggota legislatif pendatang baru berusia muda dinilai sebagai fenomena yang mengisyaratkan bahwa publik menginginkan perubahan positif. Terlebih sejumlah caleg muda terpilih itu berasal dari daerah pemilihan (dapil) “neraka” dan menyisihkan nama-nama tokoh yang sebelum Pileg digelar lebih diunggulkan.

“Di dapil yang disebut sebagai salah satu dapil ‘neraka’, politisi muda, bahkan pendatang anyar, mampu mengalahkan para politisi senior yang sudah lama malang melintang di panggung politik, dan memunyai nama besar. Ini menunjukkan publik sedang menginginkan perubahan,” kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, ketika dihubungi, kemarin.

 Dia mencontohkan banyaknya caleg muda yang melenggang dari dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu). Menurutnya, pemilih di Jakarta lebih rasional dalam menentukan pilihannya dan lebih independen. Mereka punya informmasi relatif lebih baik dibanding pemilih kebanyakan.

“Apa yang terjadi di dapil DKI Jakarta III menunjukkan masyarakat Jakarta menginginkan pemimpin alternatif dan muda,” katanya.

Karena ingin perubahan, figur yang dianggap tak membawa perubahan atau figur yang tua cenderung mereka tinggalkan. “Anak muda, seperti Ahmad Sahroni, Charles Honoris, atau Aryo Djojohadikusumo, perolehan suaranya mengalahkan tokoh seperti Marzuki Alie atau Effendi Simbolon,” ujarnya.

Salah seorang caleg muda yang kemungkinan besar lolos ke Senayan, Charles Honoris, mengatakan dia tidak menyangka raihan suaranya bisa mengalahkan politisi senior yang lebih punya nama. Menurut politisi PDI Perjuangan itu, menjadi sebuah kebanggaan bagi dirinya bisa lolos dari dapil DKI Jakarta yang disebut dapil “neraka”.

“Saya sangat gembira, sebagai pendatang baru bisa membuktikan diri bersaing dengan politisi yang sudah senior,” kata dia.

Putra dari Luntungan Honoris, presiden komisaris PT Modernland Realty Tbk, itu mengatakan berdasarkan hasil rekapitulasi di KPU, dia memperoleh suara terbanyak. Di dapil “neraka” itu, dirinya sukses menangguk 96.842 suara. Perolehan suaranya mengalahkan politisi senior, seperti Effendi Simbolon dan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, yang juga bertarung di dapil tersebut.

Di dapil ini, beberapa nama tenar bersaing memperebutkan delapan kursi. Para politisi senior yang bertarung di dapil itu antara lain Ketua DPR Marzuki Alie, Vera Febyanthy, Effendi Simbolon, Achmad Riyaldi, Adang Daradjatun, Tantowi Yahya, Ade Supriatna, Wirianingsih, dan Achmad Dimyati Natakusumah. Sejumlah pesohor juga tercatat ikut bertarung, yakni Farhat Abbas, Jeremy Thomas, dan Nasrullah (salah satu pemeran dalam sinetron Bajaj Bajuri).

Salah satu caleg muda yang sukses menangguk suara besar adalah Dodi Reza Alex Noerdin. Kepada Koran Jakarta, Dodi mengatakan, berdasarkan hasil pleno KPU Daerah Sumatra Selatan, dia berhasil meraup sekitar 204 ribu suara. “Saya pikir terbesar se-Indonesia untuk Partai Golkar,” kata Dodi. Dengan raupan suara sebesar itu, Dodi yang bertarung di dapil Sumsel I ini mungkin menjadi caleg peraih suara terbanyak se-Sumatra.

Sementara itu, peneliti Pol-Tracking Institute, Agung Baskoro, mengatakan fenomena terpilihnya caleg muda juga terjadi di banyak dapil sehingga beberapa nama tenar yang sering mewarnai parlemen tidak terpilih kembali. “Hal ini bisa terjadi karena, pertama, incumbent terjebak dengan skema popularitas yang tidak didukung dengan kerja-kerja publik yang jelas,” kata dia.Sementara para caleg baru, kata dia, terus turun ke bawah. Bahkan jauh sebelum masa kampanye, mereka rajin turun ke bawah menawarkan visi, misi, dan program baru yang lebih konkret.

Kedua, pola kampanye yang kreatif dan menarik menambah daya tarik para caleg pendatang anyar yang notabene masih berusia muda. “Sehingga publik menangkap kondisi ini sebagai harapan baru yang berpeluang memperbaiki nasib mereka,” katanya. ags/P-6

http://koran-jakarta.com/?11130-terpilihnya%20caleg%20muda%20bukti%20publik%20inginkan%20perubahan

Legislator Baru, PDI Perjuangan Janji Tak Akan Walk Out

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basara, memastikan kubu Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) tidak akan mengulangi aksi walk out, pada sidang paripurna pemilihan MPR yang digelar Senin (6/10/2014).
Kepada wartawan di kediaman Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2014), Ahmad Basara mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung siapapun yang dipilih menjadi pimpinan.
"Kita tidak akan walk out, kita akan tonton saja," ujarnya.
Pada rapat paripurna pemilihan ketua DPR Kamis lalu (2/10), kubu Jokowi - JK yang terdiri dari PDIP, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hanura, memutuskan untuk walk out karena tidak terima sistem voting yang diterapkan di pemilihan. Alhasil Koalisi Merah Putih (KMP) pun menyapu bersih kursi pimpinan DPR.
Ahmad Basara mengatakan dalam rapat paripurna pemilihan ketua DPR, pihaknya akan menggandeng DPD. Kubu Jokowi - JK menawarkan agar Ketua MPR dipilih dari anggota DPD, dan keempat wakilnya dibagi antara kubu Jokowi - JK dengan KMP. Jika DPD setuju, DPD lah yang akan melobi KMP.
"Kalau sudah setuju, baru kita, DPD dan koalisinya pak Prabowo duduk bareng," ujarnya.
Kursi kubu Jokowi - JK di DPR memiliki 207 kursi di DPR, sedangkan di DPD terdapat 132 kursi, jumlah suara totalnya mencapai 339. Jumlah itu masih kalah dengan gabungan Partai Demokrat dan KMP sebanyak 353 kursi.
Menurut Ahmad Basara pihaknya akan menghindari adanya voting, dan akan berusaha mati-matian agar pemilihan dilakukan melalui musyawarah mufakat.
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/05/pdip-janji-tak-akan-walk-out

Charles Honoris: Pengusul Presiden Dipilih MPR Diharap Cepat Sadar Diri

Pengusul Presiden Dipilih MPR Diharap Cepat Sadar Diri

Penghapusan pilpres langsung oleh rakyat adalah kemunduran demokrasi.



Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, Charles Honoris, berharap anggota partai politik yang menggulirkan wacana pemilihan presiden dikembalikan lagi ke MPR agar cepat sadar diri. Menurut dia, itu bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia, melainkan elite partai.

“Saya rasa mohon sadar, cepat bangun dari tidur dan mimpi. Sadar teman-teman Koalisi Merah Putih. Harap pentingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan elite politik,” kata Charles kepada suara.com di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Charles menegaskan penghapusan pilpres langsung oleh rakyat adalah kemunduran demokrasi yang sudah dicapai bangsa Indonesia dengan susah payah.

“Ini kan kemunduran. Kita melihat RUU Pilkada kemunduran yang luar biasa. Apabila akhirnya ada wacana memilih presiden melalui MPR adalah sesuatu yang malapetaka demokrasi bangsa kita,” kata Charles.

Ide mengembalikan pemilihan presiden ke MPR, disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Herman Kadir. Salah satu alasannya, kata dia, pilpres langsung justru memecah belah rakyat. Ia akan mengusulkan agar UUD 1945 diamandemen untuk mengakomodir perubahan sistem itu.

PAN adalah partai anggota Koalisi Merah Putih. Koalisi ini, kemarin berhasil menghapus pilkada langsung dan mengganti dengan sistem pilkada diwakilkan ke segelintir anggota DPRD.
Sumber: Suara.com

kabar charles honoris

ASK

Popular Posts