Terpilihnya Caleg Muda Bukti Publik Inginkan Perubahan

charles honoris kader pdi perjuangan
JAKARTA – Kompetisi pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 yang banyak memunculkan nama-nama calon anggota legislatif pendatang baru berusia muda dinilai sebagai fenomena yang mengisyaratkan bahwa publik menginginkan perubahan positif. Terlebih sejumlah caleg muda terpilih itu berasal dari daerah pemilihan (dapil) “neraka” dan menyisihkan nama-nama tokoh yang sebelum Pileg digelar lebih diunggulkan.

“Di dapil yang disebut sebagai salah satu dapil ‘neraka’, politisi muda, bahkan pendatang anyar, mampu mengalahkan para politisi senior yang sudah lama malang melintang di panggung politik, dan memunyai nama besar. Ini menunjukkan publik sedang menginginkan perubahan,” kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, ketika dihubungi, kemarin.

 Dia mencontohkan banyaknya caleg muda yang melenggang dari dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu). Menurutnya, pemilih di Jakarta lebih rasional dalam menentukan pilihannya dan lebih independen. Mereka punya informmasi relatif lebih baik dibanding pemilih kebanyakan.

“Apa yang terjadi di dapil DKI Jakarta III menunjukkan masyarakat Jakarta menginginkan pemimpin alternatif dan muda,” katanya.

Karena ingin perubahan, figur yang dianggap tak membawa perubahan atau figur yang tua cenderung mereka tinggalkan. “Anak muda, seperti Ahmad Sahroni, Charles Honoris, atau Aryo Djojohadikusumo, perolehan suaranya mengalahkan tokoh seperti Marzuki Alie atau Effendi Simbolon,” ujarnya.

Salah seorang caleg muda yang kemungkinan besar lolos ke Senayan, Charles Honoris, mengatakan dia tidak menyangka raihan suaranya bisa mengalahkan politisi senior yang lebih punya nama. Menurut politisi PDI Perjuangan itu, menjadi sebuah kebanggaan bagi dirinya bisa lolos dari dapil DKI Jakarta yang disebut dapil “neraka”.

“Saya sangat gembira, sebagai pendatang baru bisa membuktikan diri bersaing dengan politisi yang sudah senior,” kata dia.

Putra dari Luntungan Honoris, presiden komisaris PT Modernland Realty Tbk, itu mengatakan berdasarkan hasil rekapitulasi di KPU, dia memperoleh suara terbanyak. Di dapil “neraka” itu, dirinya sukses menangguk 96.842 suara. Perolehan suaranya mengalahkan politisi senior, seperti Effendi Simbolon dan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, yang juga bertarung di dapil tersebut.

Di dapil ini, beberapa nama tenar bersaing memperebutkan delapan kursi. Para politisi senior yang bertarung di dapil itu antara lain Ketua DPR Marzuki Alie, Vera Febyanthy, Effendi Simbolon, Achmad Riyaldi, Adang Daradjatun, Tantowi Yahya, Ade Supriatna, Wirianingsih, dan Achmad Dimyati Natakusumah. Sejumlah pesohor juga tercatat ikut bertarung, yakni Farhat Abbas, Jeremy Thomas, dan Nasrullah (salah satu pemeran dalam sinetron Bajaj Bajuri).

Salah satu caleg muda yang sukses menangguk suara besar adalah Dodi Reza Alex Noerdin. Kepada Koran Jakarta, Dodi mengatakan, berdasarkan hasil pleno KPU Daerah Sumatra Selatan, dia berhasil meraup sekitar 204 ribu suara. “Saya pikir terbesar se-Indonesia untuk Partai Golkar,” kata Dodi. Dengan raupan suara sebesar itu, Dodi yang bertarung di dapil Sumsel I ini mungkin menjadi caleg peraih suara terbanyak se-Sumatra.

Sementara itu, peneliti Pol-Tracking Institute, Agung Baskoro, mengatakan fenomena terpilihnya caleg muda juga terjadi di banyak dapil sehingga beberapa nama tenar yang sering mewarnai parlemen tidak terpilih kembali. “Hal ini bisa terjadi karena, pertama, incumbent terjebak dengan skema popularitas yang tidak didukung dengan kerja-kerja publik yang jelas,” kata dia.Sementara para caleg baru, kata dia, terus turun ke bawah. Bahkan jauh sebelum masa kampanye, mereka rajin turun ke bawah menawarkan visi, misi, dan program baru yang lebih konkret.

Kedua, pola kampanye yang kreatif dan menarik menambah daya tarik para caleg pendatang anyar yang notabene masih berusia muda. “Sehingga publik menangkap kondisi ini sebagai harapan baru yang berpeluang memperbaiki nasib mereka,” katanya. ags/P-6

http://koran-jakarta.com/?11130-terpilihnya%20caleg%20muda%20bukti%20publik%20inginkan%20perubahan

Legislator Baru, PDI Perjuangan Janji Tak Akan Walk Out

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basara, memastikan kubu Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) tidak akan mengulangi aksi walk out, pada sidang paripurna pemilihan MPR yang digelar Senin (6/10/2014).
Kepada wartawan di kediaman Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2014), Ahmad Basara mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung siapapun yang dipilih menjadi pimpinan.
"Kita tidak akan walk out, kita akan tonton saja," ujarnya.
Pada rapat paripurna pemilihan ketua DPR Kamis lalu (2/10), kubu Jokowi - JK yang terdiri dari PDIP, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hanura, memutuskan untuk walk out karena tidak terima sistem voting yang diterapkan di pemilihan. Alhasil Koalisi Merah Putih (KMP) pun menyapu bersih kursi pimpinan DPR.
Ahmad Basara mengatakan dalam rapat paripurna pemilihan ketua DPR, pihaknya akan menggandeng DPD. Kubu Jokowi - JK menawarkan agar Ketua MPR dipilih dari anggota DPD, dan keempat wakilnya dibagi antara kubu Jokowi - JK dengan KMP. Jika DPD setuju, DPD lah yang akan melobi KMP.
"Kalau sudah setuju, baru kita, DPD dan koalisinya pak Prabowo duduk bareng," ujarnya.
Kursi kubu Jokowi - JK di DPR memiliki 207 kursi di DPR, sedangkan di DPD terdapat 132 kursi, jumlah suara totalnya mencapai 339. Jumlah itu masih kalah dengan gabungan Partai Demokrat dan KMP sebanyak 353 kursi.
Menurut Ahmad Basara pihaknya akan menghindari adanya voting, dan akan berusaha mati-matian agar pemilihan dilakukan melalui musyawarah mufakat.
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/05/pdip-janji-tak-akan-walk-out

Charles Honoris Siap Perjuangkan Kebebasan Beragama

charles honoris
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Charles Honoris mengatakan siap berjuang sepenuhnya untuk membela kebebasan beragama di Indonesia.

“Saya akan berjuang mati-matian untuk mempertahankan kebebasan beragama, pluralisme, dan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia,” ucap dia kepada satuharapan.com saat ditemui usai mengikuti sidang paripurna Sumpah/Janji Anggota MPR/DPR/DPD RI terpilih periode 2014-2019, di Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).

Ia menambahkan hal tersebut merupakan harga mati yang harus dipertahankan di Indonesia.

Meski begitu, Charles yang merupakan pemeluk agama Kristen Protestan mengungkapkan dirinya tidak hanya berjuang membela kaum nasrani, namun ia tetap berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia, terutama dari daerah pemilihannya DKI Jakarta.

“Saya akan tetap berjuang untuk keadilan seluruh masyarakat Indonesia, karena dengan begitu semua komunitas akan mendapat keuntungan yang sama,” kata dia.

Sebagai perwakilan Anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta, lanjut Charles, ia berkomitmen untuk tidak mengambil gaji untuk kepentingan pribadi. “Lima tahun ke depan saya sudah mendirikan rumah aspirasi atau konstituen, nanti ke depannya semua pengeluaran untuk program pemberdayaan di daerah pemilihan akan dilaporkan secara terbuka di situs internet atau di rumah konstituen kita,” kata dia.

PDIP Siap Bersaing

Politisi PDIP itu juga berkomentar terkait peta politik yang terjadi saat ini, yakni antara Koalisi Merah Putih dan koalisi partai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut dia, waktu akan menyadarkan seluruh Anggota DPR RI untuk mementingkan kepentingan rakyat dibanding keperluan elit-elit politik.

“Artinya akan ada beberapa partai yang bergabung dengan kita di Koalisi Indonesia Hebat (PDIP, PKB, Hanura, dan NasDem, red),” ujar Charles.

Ia pun mengungkapkan partai tempatnya bernaung siap bersaing dalam pemilihan Ketua DPR RI dan pimpinan-pimpinan komisi, meskipun Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), sudah terbentuk.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
SATUHARAPAN
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/legislator-baru-pdip-siap-perjuangkan-kebebasan-beragama

Charles Honoris: Indonesia Berkabung, Demokrat Seperti Pontius Pilatus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Charles Honoris angkat suara terkait hasil rapat paripurna terkait RUU Pilkada yang dimenangkan oleh kubu Koalisi Merah Putih. Kekalahan kubu yang mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung dari kubu yang pro pemilihan melalui DPRD, ia anggap sama saja dengan mencederai aspirasi rakyat.

"Demokrasi kita sedang berkabung karena para wakil rakyat yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih mementingkan kepentingan elit politik dan sudah mencederai aspirasi rakyat," ujar Charles.

"Sikap fraksi Partai Demokrat khususnya sangat mengecewakan. Mencuci tangan seperti pontius pilatus dan membiarkan pembantaian terhadap kedaulatan rakyat.Semoga rakyat bisa melihat siapa saja wakil rakyat yang sudah melakukan pengkhianatan terhadap kedaulatan rakyat," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, setelah walkout, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengadakan rapat di kantor fraksi lantai 9, Gedung Nusantara 1 DPR, Jumat (26/9/2014) dini hari.

Namun usai rapat, tidak ada satupun anggota fraksi Demokrat yang keluar dari kantornya. Para staf dan pihak keamanan yang bekerja di lingkungan fraksi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono pun menutup rapat-rapat informasi jalannya pertemuan tersebut dan keberadaan anggota fraksi Demokrat.

"Saya gak tahu mas, kantor sudah kosong, sudah pada pulang tadi," ujar salah seorang di pintu masuk kantor Fraksi Demokrat.

Para wartawan yang sudah menunggu lama tidak percaya begitu saja. Mereka akhirnya memberanikan diri masuk ke kantor fraksi Demokrat. Setelah masuk ternyata, para anggota fraksi secara bergiliran meninggalkan kantor fraksi melalui pintu belakang.

Ketika ditanya mengenai jalannya sidang dan langkah keputusan yang diambil fraksi, mereka yang kepergok meninggalkan gedung tersebut enggan berkomentar. Mereka hanya melontarkan senyuman kepada para wartawan.

Dari rombongan anggota fraksi Demokrat yang meninggalkan kantor secara sembunyi-sembunyi, tidak tampak batang hidung Ibas yang menggagas rapat tertutup tersebut. Para wartawan hanya melihat sejumlah Paspampres yang bergegas turun menggunakan lift belakang.

Aksi saling kejar sempat terjadi melihat Paspampres turun. Para wartawan mencoba mengikuti melalui lift berbeda. Turun ke lantai delapan para wartawan tidak menemukan Ibas. Begitu juga setelah menyisir setiap lantai, hasilnya nihil.

Para anggota fraksi Demokrat seperti ketakutan menghadapi media. Mereka emoh menjelaskan alasan langkah walkout yang mereka lakukan dalam sidang paripurna.

Salah satu anggota Fraksi Demokrat yang enggan disebutkan namanya, hanya mengatakan pertemuan tersebut dilakukan di ruangan Fraksi Demokrat Nurcahyo.

"Nanti saja saya tidak mau komentar, hanya saja pertemuan di ruangan Nurcahyo. Seharusnya ada juga Agus Hermanto dan Jhonny Allen Marbun," ujarnya.

Sumber: Quote:Tribunnews
Pontius Pilatus

Charles Honoris Pertanyakan Kekecewaan Presiden SBY terkait RUU Pilkada

Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) kecewa terhadap hasil sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada).

Namun, banyak pihak mempertanyakan kekecewaan Ketua Umum Partai Demokrat itu. Salah satunya, politikus PDI Perjuangan, Charles Honoris.

Anggota DPR RI terpilih dari Dapil DKI Jakarta III itu berpendapat, kekecewaan Presiden SBY atas manuver walk out Fraksi Partai Demokrat saat Rapat Paripurna menentukan RUU Pilkada itu, justru menimbulkan pertanyaan.

"Siapa sesungguhnya penentu arah kebijakan Fraksi Partai Demokrat? Apakah SBY sebagai Ketua Umum atau pimpinan Fraksi Demokrat tanpa konsultasi dan sepengetahuan dari DPP partai?" kata Charles, dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews, Sabtu 27 September 2014.

Menurut Charles, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, tidak mungkin SBY tidak tahu aksi walk out yang dilakukan fraksinya di DPR.

Sebab, walk out yang dilakukan Fraksi Demokrat mengakibatkan hasil voting RUU Pilkada dimenangkan fraksi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.

"SBY sebagai Ketua Umum dan Partai Demokrat harus memperjelas hal ini agar rakyat tahu siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi politik yang telah merampas kedaulatan rakyat," kata Charles.

Kekecewaan SBY diungkapkan dalam jumpa pers yang dilakukan di Hotel Willard Intercontinental, Washington DC, Kamis 25 September 2014 pukul 09.00 waktu setempat atau Jumat, 26 September 2014 pukul 08.00 WIB.

Dikutip dari akun Twitter VOA Indonesia, SBY kecewa dengan proses voting dan hasil keputusan sidang semalam.

"Saya kecewa dengan hasil dan proses politik di DPR, tetapi saya tetap menghormatinya," ujar SBY. [Baca: Pilkada Lewat DPRD, SBY: Saya Kecewa]

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Syarief Hasan, menyampaikan alasan fraksinya melakukan aksi walk out. Kata Syarief, Fraksi Demokrat tidak mendapat dukungan saat berada di lobi fraksi.

"Sebenarnya, semalam itu kami dalam posisi sangat sulit karena untuk menggolkan sepuluh poin saat perbaikan UU pemilih langsung di lobi fraksi tak didukung," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat 26 September 2014.

Sumber: Viva
http://politik.news.viva.co.id/news/read/542623-politikus-pdip-pertanyakan-kekecewaan-sby-soal-uu-pilkada
Tag: Charles Honoris

Charles Honoris, Yang Lebih Berani Lawan Kapitalis Ya.. Jokowi

Anggota DPR RI terpilih 2014-2019, Charles Honoris menilai Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi lebih berani melawan pengusaha “kapitalis”.

“Jokowi membuktikan dengan menaikkan upah buruh 30 persen,” kata Charles dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Charles mengatakan pada waktu Gubernur DKI Jakarta Jokowi berani menaikkan upah buruh sehingga para pengusaha kapitalis mengancam akan menarik investasi.

Oleh karena itu pasangan Jokowi – Jusuf Kalla (JK) terpilih menjadi presiden 2014-2019 dapat mengedepankan kepentingan buruh, petani, nelayan dan masyarakat lapisan bawah. Charles menuturkan Jokowi memberikan ketegasan meskipun para pengusaha menyampaikan ancamannya.

Lebih lanjut, Charles mengungkapkan mantan Wali Kota Solo itu mampu menggandeng investor internasional “Foxconn” untuk membangun pabrik “smartphone” dengan nilai investasi Rp10 triliun di Jakarta.

Jokowi dan gaya Ndesonya ala Charles Honoris



Presiden terpilih Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang bergaya ndeso. Namun hal itu bukan menjadi kendala bagi Jokowi untuk berhubungan dengan pihak internasional.

“Saya rasa tidak ada masalah. Sebab selama ini, sebagai seorang pebisnis, Jokowi memiliki pengalaman berkomunikasi dengan pihak luar, terutama dengan kalangan di luar negeri,” kata Charles Honoris anggota DPR RI terpilih dari Dapil Jakarta III.

Charles meyakinkan, Jokowi sebagai pengikut Bung Karno pasti akan melaksanakan ajaran Trisakti dalam menerapkan politik dan hubungan dengan dunia internasional yakni Indonesia harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya.

“Artinya selain tegas, Jokowi mengedepankan etika dalam berhubungan dengan dunia internasional dan tentunya tidak melakukan intimidasi,” kata Charles.

Untuk membina dan menjaga hubungan dengan dunia internasional, menurut dia lagi, seorang Jokowi kalau diberi mandat oleh rakyat menjadi presiden akan menjaga hubungan dengan dunia internasional dengan institusi-institusi negara yang sudah ada.

Untuk itu, Jokowi kata Charles akan menekankan bagaimana membangun sumber daya manusia yang baik. Sebab dalam konteks hubungan internasional, diperlukan diplomat-diplomat yang handal.

“Maka diplomat yang handal akan dilahirkan untuk bisa menangani perkara Indonesia di mahkamah internasional misalnya,” demikian Charles Honoris.

Charles Honoris Tidak Setuju KMP Hapus Pilkada Langsung

JAKARTA - Rancangan Undang Undang Pemilihan Kepala Daerah menurut rencana akan disahkan DPR pertengahan bulan ini. Namun penolakan terus disuarakan oleh berbagai elemen masyarakat.

Politikus muda PDI Perjuangan, Charles Honoris berpendapat upaya parpol Koalisi Merah Putih (KMP) menjadikan pemilihan kepala daerah melalui mekanisme parlemen dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan demokrasi.

"Upaya Koalisi Merah Putih menghapus Pilkada langsung adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan demokrasi," ujar anggota DPR terpilih periode 2014-2019 kepada Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN.com), Minggu (7/9).

Ketua Taruna Merah Putih (TMP) DKI Jakarta ini juga menegaskan kalau Pilkada Langsung diserahkan ke DPRD maka politik dagang sapi antara elit parpol di tingkat provinsi dan kabupaten/kota akan semakin marak. Padahal selama ini elemen masyarakat menolak dengan tegas politik dagang sapi. Namun, peluang itu kembali dibuka dengan dihapuskannya Pilkada langsung.

"Perubahan ini sangat dipaksakan. Rakyat akan kehilangan kesempatan untuk memilih orang yang berkualitas, memiliki prestasi kerja serta rekam jejak yang jelas," paparnya.

Perubahan itu tegasnya kental nuasa balas dendam atas kekalahan KMP pada Pilpres 2014. Terkait dengan itu, pihaknya meminta agar DPR harus segera menghentikan wacana tersebut. Sebab kata dia anggota DPR dipilih langsung oleh rakyat untuk mewakili kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan elit politik.

"Apalagi elit politik yang ingin balas dendam atas kekalahan pada Pilpres. Mereka kok teganya mengkhianati kehendak rakyat dengan cara-cara seperti itu," tegas Charles. (dem/rmo/jpnn)

Sumber: JPNN.com
http://www.jpnn.com/read/2014/09/08/256343/Patahkan-Pilkada-Langsung,-PDIP:-KMP-Mengkhianati-Rakyat-#

Charles Honoris untuk DPR RI 2014-2019

Berdasarkan hasil penghitungan  rekapitulasi suara di KPUD Propinsi DKI Jakarta untuk pemilu legislatif 2014, ada beberapa wajah baru yang akan duduk di DPR RI untuk masa jabatan 2014-2019, yang berangkat dari DKI Jakarta. Salah satu di antara wajah baru itu adalah caleg muda dari PDI Perjuangan, Charles Honoris. Charles adalah Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta, organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan.

Menurut hasil rekapitulasi, Charles memperoleh suara terbanyak di daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III dengan 96.842 suara mengalahkan seniornya Effendi Simbolon dan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Dapil DKI Jakarta III ini meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Charles adalah putra dari Luntungan Honoris, seorang pengusaha nasional yang baru-baru ini bersama Bill Gates dan tujuh pengusaha nasional lainnya mendonasikan 80 juta dolar AS untuk program kesehatan nasional di Indonesia.

Luntungan Honoris tercatat sebagai presiden komisaris PT. Modernland Realty Tbk dan anggota Dewan Pelindung Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan. [ysa]
Sumber

Putra Pengusaha Nasional Luntungan Honoris Lolos ke Senayan

Salah satu nya caleg muda dari PDI Perjuangan Charles Honoris yang juga adalah Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta, organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan.

Charles memperoleh suara terbanyak di dapil DKI III dengan 96.842 suara mengalahkan seniornya Effendi Simbolon dan Ketua DPR RI Marzuki Alie (Partai Demokrat).

"Kami bersyukur dan berterima kasih bahwa rakyat Jakarta mempercayakan aspirasinya kepada PDI Perjuangan di pemilu kali ini. Kami juga berharap akan dipercaya rakyat Indonesia untuk membawa perubahan bagi bangsa ini melalui presiden Jokowi di tahun 2014 ini," kata Charles kepada SP, Sabtu (26/4) malam.

Charles adalah putra dari Luntungan Honoris, pengusaha nasional yang baru-baru ini bersama Bill Gates dan tujuh pengusaha nasional lain mendonasikan 80 juta dollar AS untuk program kesehatan nasional di Indonesia.

Luntungan Honoris tercatat sebagai presiden komisaris PT Modernland Realty Tbk dan anggota dewan pelindung Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan.

Selain Charles, putra pengusaha Hasjim Djojohadikusumo, Aryo (Gerindra), juga lolos di dapil DKI III. (Beritasatu.com)
Sumber link

Charles Honoris: Pak Jokowi Santai Kok

Ketua Taruna Merah Putih  DKI Jakarta, Charles Honoris menanggapi pernyataan politisi Partai Demokrat Marzuki Alie yang menyindir Jokowi panik.

"Jokowi tidak panik karena ada arus besar yang mendukung Jokowi-JK. Layaknya tim pemenangan itu diarahkan oleh pemenang. Pasca pileg kemarin, saya rasa cukup jelas bahwa besarnya pengaruh Marzuki Ali kepada pemilih tidak signifikan," ujarnya dalam pernyataannya yang disampaikan kepada Tribunnews.com, Sabtu (8/6/2014).


Diberitakan sebelumnya,  Marzuki Alie yang tak lain Dewan Pengarah Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, menilai calon presiden Joko Widodo mulai terlihat panik.

Hal itu terlihat dari sindiran-sindiran Jokowi yang dilayangkan ke kubu Prabowo. "Kalau saya lihat tanda kutip ada kepanikan," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/6/2014) kemarin.

Marzuki tidak mengaku tidak mempermasalahkan sindiran Jokowi tersebut. Ia menilai Jokowi sudah mulai ragu terhadap kemampuannya.

"Jadi dia mulai serang orang. Kalau dia yakin dengan dirinya, dia nyatakan gagasannya soal poleksosbud. Bagaimana kampanye di atas langit dan di bumi engga usah dipersoalkan," kata Ketua DPR itu. Marzuki juga melihat istilah blusukan yang digembar-gemborkan Jokowi adalah hal biasa. Ia mengingatkan hal itu hanyalah sebatas istilah. Pasalnya sejak zaman Soeharto hal itu dilakukan dengan program turba atau turun ke bawah.

"What's the name? Itu cuma ubah istilah. Prabowo punya modal kuat untuk sampaikan gagasan, apa saja prabowo siap, tidak perlu kritisi bagaimana orang kampanye. Dia apresiasi dan memuji. Jokowi disebut anak bangsa," ungkapnya.

Charles menegaskan kembali tak ada kepanikan bagi Jokowi dalam menghadapi pertarungan Pilpres.

"Pak Jokowi santai kok menghadapi segala sindiran dan black campaign. Kami yakin, rakyat sudah cerdas dan bisa membedakan siapa yang baru melontarkan gagasan dan siapa yang sudah punya rekam jejak," pungkas Charles yang tak lain anggota Bidang Keanggotaan DPP PDIP ini lagi. (ad)
Sumber

Charles Honoris: Jokowi Ndeso Bukan Berarti Gagap Komunikasi Internasional

Capres Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang bergaya ndeso. Namun hal itu bukan menjadi kendala bagi Jokowi untuk berhubungan dengan pihak internasional.

"Saya rasa tidak ada masalah. Sebab selama ini, sebagai seorang pebisnis, Jokowi memiliki pengalaman berkomunikasi dengan pihak luar, terutama dengan kalangan di luar negeri," kata koordinator Relawan Merah Putih, Charles Honoris sebelum tampil sebagai pembicara pada diskusi bertema "Politik Luar Negeri Jokowi: Apa Sebaiknya yang harus Dimainkan Indonesia?' Jokowi-JK Center jalan  Halimun, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Pembicara lain adalah politisi muda Partai Golkart  Indra J. Pilliang (Dewan Penasehat The Indonesian Institute),dan Dimas Oky Nugroho dari ARSC.

Charles meyakinkan, Jokowi sebagai pengikut Bung Karno pasti akan melaksanakan ajaran Trisakti dalam menerapkan politik dan hubungan dengan dunia internasional yakni Indonesia harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya.

"Artinya selain tegas, Jokowi mengedepankan etika dalam berhubungan dengan dunia internasional dan tentunya tidak melakukan intimidasi," kata Charles.

Untuk membina dan menjaga hubungan dengan dunia internasional, menurut dia lagi, seorang Jokowi kalau diberi mandat oleh rakyat menjadi presiden akan menjaga hubungan dengan dunia internasional dengan institusi-institusi negara yang sudah ada.

Untuk itu, Jokowi kata Charles akan menekankan bagaimana membangun
sumber daya manusia yang baik. Sebab dalam konteks hubungan internasional, diperlukan diplomat-diplomat yang handal.

"Maka diplomat yang handal akan dilahirkan untuk bisa menangani perkara Indonesia di mahkamah internasional misalnya," demikian Charles Honoris.[wid]
Sumber

Relawan Restorasi Perjuangan Deklarasi Dukung Jokowi-JK

Ratusan orang yang tergabung dalam Relawan Restorasi Perjuangan mendeklarasikan diri mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-JK di Resto Nelayan, Ancol, Jumat (27/6/2014).

Relawan Restorasi Perjuangan ini diinisiasi oleh dua anggota DPR RI terpilih periode 2014-2019, Ahmad Sahroni dari Partai NasDem dan Charles Honoris dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Relawan yang hadir berasal dari perwakilan tiap kelurahan dari wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat," ujar Yohanes Edi Wibowo, salah satu panitia acara.

Rencananya acara pengukuhan Relawan Restorasi Perjuangan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Namun sampai acara selesai Surya Paloh tidak tampak hadir.

Dalam sambutannya, Ahmad Sahroni mengimbau kepada seluruh Relawan Perjuangan agar mewaspadai kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang mungkin akan ditemui selama masa kampanye. "Istilahnya ini kan preman lawan 'wong ndeso'," kata Ahmad.

"Kemenangan Pilpres besok adalah kemenangan kita semua," kata Ahmad yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari para relawan.

Sementara itu Charles Honoris juga mengimbau seluruh relawan supaya aktif menyampaikan visi misi Jokowi-JK kepada masyarakat dengan cara door to door. "Inilah momentum kita menjadi pelaku sejarah dengan memenangkan Jokowi-JK," kata Charles dengan penuh semangat.

Ia juga menjelaskan agar tidak mudah mempercayai survei-survei yang menyatakan pasangan nomor urut 1 akan memenangi pilpres 9 Juli nanti.

"Hasil survei dari lembaga yang kredibel pasti Jokowi-JK lebih tinggi," katanya.

Di akhir acara para relawan terlihat antre mengambil paket atribut kampanye berupa kaos dan pin bergambar Jokowi.
Sumber

Charles Honoris: Di Monas, Jokowi Tak Kampanye, Hanya Lepas Gerak Jalan

Charles Honoris mengemukakan, Bawaslu menerima laporan dari kubu capres Prabowo-Hatta yang menduga ada pelanggaran kampanye dalam kegiatan tersebut.

Ia sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut menyatakan siap untuk diperiksa dan memberikan klarifikasi kepada Bawaslu apabila diperlukan.

"Saya sampaikan lagi bahwa Pak Jokowi tidak melakukan kampanye Monas. Beliau hanya melepas rombongan gerak jalan dan kami punya video rekaman itu. Pak Jokowi tidak ada melakukan orasi politik ataupun penyampaian visi misi di Monas," katanya, Rabu (25/6).

Acara Gerak Jalan Revolusi Mental yang dihadiri calon presiden Joko Widodo pada Ahad (22/6),dipermasalahkan oleh kubu Prabowo yang menilainya sebagai kampanye yang menggunakan fasilitas negara yaitu kawasan Monas.

Bawaslu masih terus mengkaji laporan tersebut.Ketua Bawaslu Muhammad menyatakan belum ada rencana memanggil ketua panitia acara itu. Pasalnya, tim hukum Bawaslu masih mengkaji adanya dugaan pelanggaran.

"Masih dikaji keterpenuhan unsur pelanggaran itu," katanya.

Ketua Panitia Gerak Jalan Revolusi Mental Charles Honoris menyatakan mempunyai video rekaman yang dapat membuktikan calon presiden Jokowi di Monas, Ahad (22/6) hanya melepas rombongan gerak jalan, tidak berkampanye.
Sumber

PKL Jakarta Dukung Jokowi, PKL Jawa Tengah Prabowo

Sebanyak 250 pedagang kaki lima (PKL) Jakarta mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Mereka berasal dari empat wilayah berbeda, yaitu Kota Tua, Tambora, Jembatan Lima, dan Pasar Senen.

Roeslani, koordinator PKL Kota Tua, mengatakan bahwa alasan dukungan tersebut karena sudah merasakan keberpihakan terhadap mereka selama Joko Widodo, sering disebut Jokowi, menjabat Gubernur DKI Jakarta. ”Jokowi melihat PKL sebagai aset ekonomi kerakyatan, bukan masalah besar,” ujar Roeslani saat mendeklarasikan dukungan mereka di Sekretariat Nasional Relawan Merah Putih untuk Jokowi-JK, Jakarta Pusat, Senin, 2 Juni 2014.

Selain itu, Roeslani melanjutkan, Jokowi masih memberi tempat untuk PKL berdagang saat Kota Tua akan direvitalisasi. Bahkan dia mengklaim PKL diberi tempat yang lebih laik.

Giyanto, koordinator PKL Tambora, memberikan alasan lain ihwal dukungannya terhadap pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. ”Kami diajak bicara mengenai konsep pemindahan PKL di Tambora,” ujar dia. Karena itu, kata dia, Jokowi sangat cocok disebut pemimpin yang merakyat.

Charles Honoris, koordinator Nasional Relawan Merah Putih untuk Jokowi-JK, menyatakan bahwa dukungan dari PKL dapat diartikan bahwa kinerja Gubernur DKI Jakarta itu selama satu setengah tahun berdampak positif. ”Bukan sekadar omongan, tapi juga tindakan nyata untuk PKL,” kata Charles. Ia berharap dukungan ini bisa diikuti oleh PKL di seluruh Indonesia. Sebab, menurut dia, PKL merupakan aset berharga bagi ekonomi kerakyatan.

Charles Honoris juga berharap Jokowi tak menyia-nyiakan dukungan yang masif dari PKL. ”Semoga Pak Jokowi dapat mendengar suara dari para pedagang yang selama ini seolah tersingkirkan,” ujarnya.

Adapun dari Semarang, Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Jawa Tengah pada Ahad lalu, menyatakan mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Deklarasi itu digelar di Aula Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI), Jalan Brigjen Sudiarto Majapahit, Semarang, seusai rapat pleno pengurus APKLI.

Fahmi Adi, sekretaris APKLI Jawa Tengah, mengatakan bahwa APKLI mendukung Hatta Rajasa menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo karena Ketua Umum PAN itu adalah Ketua Dewan Kehormatan DPP APKLI. ”Hatta Rajasa adalah kader terbaik APKLI,” ujar Fahmi, Ahad lalu.

Sedangkan dukungan terhadap Prabowo, menurut Fahmi, adalah hasil rapat pleno II Dewan Pengurus Pusat APKLI. APKLI menyatakan Indonesia membutuhkan sosok kepemimpinan yang mau melindungi dan menyejahterakan para PKL. ”Sosok Prabowo-Hatta dinilai bisa membuat kondisi para PKL menjadi lebih baik.”

Sumber

kabar charles honoris

ASK

Popular Posts