DPR Sarankan Berhenti Membeli Alutsista Bekas


Jakarta, InfoPublik - Kalangan DPR menyarankan pemerintah agar selalu membeli baru setiap penambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Dengan anggaran yang cukup bagi TNI, sebaiknya tidak lagi membeli alutsista bekas.

"Melihat seringnya terjadi kecelakaan penggunaan sarana militer, seperti  pesawat terbang, kapal laut dan sebagainya, itu karena selain berumur tua juga pembeliannya sudah barang bekas pakai. DPR menyarankan pembelian alutsista hendaknya yang baru saja, apalagi anggaran TNI sudah cukup tinggi,” kata anggota Komisi I DPR RI TB Hasanudin di Jakarta, Kamis (2/7).

Dia meminta penggunaan anggaran TNI harus diprioritaskan  berdasarkan kebutuhan dan spesifikasi alutsista masing-masing matra. Hal ini melihat wilayah yang begitu luas, terdiri dari pulau-pulau, sehingga pertahanan wilayah udara dan laut harus menjadi prioritas.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI lainnya, Charles Honoris mengatakan melihat  melihat jumlah pesawat Hercules yang ada 24 unit, tapi beroperasi hanya 12, artinya ada masalah di sana. "Mungkin di politik anggaran, mungkin jumlahnya belum memadai, atau pengalokasiannya yang kurang tepat," katanya menanggapi jatuhnya Hercules C 130 beberapa hari lalu di Medan, Sumatera Utara.

Diungkapkan, saat ini anggaran yang diajukan terbesar dipergunakan untuk angkatan darat. Indonesia yang sangat luas memerlukan peran lebih banyak dari udara dan laut. "Padahal, Presiden telah meminta penggunaan anggaran TNI harus lebih memprioritaskan untuk tempat yang dibutuhkan. Tapi hingga saat ini, masih kurang koordinasi antara Kementerian Pertahanan dan TNI dalam pengaturan anggaran tersebut," katanya.

Selain itu, menurutnya, alutsista yang dimiliki sudah tidak layak secara teknologi. "Saya pernah melihat di salah satu bataliyon, di sana alat bidik yang dipergunakan untuk meriam dengan sistem manual," katanya.

kabar charles honoris

ASK

Popular Posts